Ku ingin menyerah, tapi tak menyerah.
Mencoba lupakan tapi ku bertahan. - Pemilik Hati
"Mas, ini foto siapa? kok kamu nyimpen banyak? mantan kamu kan ini?"
"Foto yang mana sih? Oh bukan, itu semalem temenku yang nyimpen. Itu punya dia"
Deg. Itu jawaban tidak jujur yang sudah jelas aku tahu kebenarannya. Sakit. Nyesek. Gatau mau ngomong apa. Mau nangis tapi ga memungkinkan. Diam saja. Iya. Cuma itu yang memang bisa aku lakuin saat itu. Ga bisa protes. Kaku. Kelu.
Hati ini cuma sebongkah,
bisa patah,
bisa pecah,
bisa lelah,
bisa menyerah.
Setengah mati aku bertahan untukmu, setengah hati dia memperjuangkan.
Sudah ingin rasanya aku menyerah, mundur. Tapi aku ga pernah rela. Kalau sudah begini, aku bisa apa? Mencintai mu sama halnya mengerti sakit secara sempurna. Sakit karena kamu ga mudah dipertahanin. Sakit karena kamu susah diperjuangin. Masih ada sosok "dia" masa lalumu yang menjadi bahagiamu.
Memang si ga mudah menjadi seperti apa yang kamu minta, tapi aku sudah berusaha mencoba jadi yang terbaik, meski kamu ga pernah melihatnya.Ga pernah tau ataupun mau tau.
"Dia Eropa, Aku Jawa" -- Kata kamu
Jauh. Kontras. Aku bak sudra dalam urutan kasta, sementara dia entah waisya atau brahmana.
Atau, Apa aku perlu menjelma menjadi seperti sosok di masa lalunya? Agar Jawa ini bisa menjadi seperti halnya Eropa. Eropa yang bisa dikagumi banyak orang di penjuru dunia? Namun, Jawa tetaplah Jawa dengan kebanggaannya yang tak mungkin dimiliki Eropa atau negara lain didunia.
Sakit? Banget.
Nangis? Iya.
Nyerah? Hampir.
Putus asa? Belum.
Karena aku mencintaimu, sikap buruk yang kamu miliki seakan pudar. Yang aku tahu, aku hanya ingin memperjuangkan dan membahagiakanmu. *OSH
4 komentar:
Sabar mbak :(
Yang baik juga pasti dapat yang terbaik. Gak usah galau gitu kali mbak. :)
Terkadang mengetahui masa lalunya memang menyakitkan mba. Sabar itu cantik. Stay strong mbak ya :)
keep being strong cantik :)
Posting Komentar